my Best Old Sister


Karakter anak sulung tentu tidak terbiasa dengan pengaruh orang yang lebih tua dari dia seperti kakak. Walaupun diluar sana dia memiliki kakak kelas, kakak tingkat dan kakak-kakak lainnya. Bukan semata anak sulung keras kepala atau ingin menang sendiri. Tapi terbiasa mandiri saja tanpa arahan atau petuah dari kakak kepada adiknya.

Aku lah anak sulung yang tidak terbiasa dengan adanya kakak laki-laki atau pun perempuan. Tapi tidak dengan dia yang selalu memanggilku adek, dia kakak ku sekaligus sahabatku. Secara keluarga kita memang masih satu keluarrga dan harusnya pangkat dia dikeluarga kami adalah bibi, aku adalah keponakannya. Kami sebaya, sewaktu masa SD kami satu kelas dan dia salahsatu saingan berat ku untuk menduduki bintang kelas. Gayanya tomboy apalagi didukung namanya seperti anak laki-laki, Baqiyatul Husni. Akrab ku panggil ayuk, artinya kakak perempuan. Entah bagaimana kau.memanggilnya ayuk padahal harusnya aku memanggilnya busu.

Sahabat terbaik yang aku miliki adalah dia, sejak SMP dan SMA aku jarang bertemu dengannya karena masing-masing kami jarak yang jauh, dia dipesantren keluarga.

5 tahun belakangan ini kami kembali akrab. Aku sering menginap dirumahnya dan menjadi tempat paling damai buat aku. Cara dia mendengarkan kita dan dia banyak mengajarkan ku banyak memberi. Dia yang sangat friendly ketika bertemu orang baru dan sangat bersahabat. Sangat ceria, kuat dan pengasih. Aku banyak belajar ketegaran dengan nya. Aku banyak belajar menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, dan mengikhlaskan.

Aku dan dia juga hobi yang sama, yakni jalan-jalan sehingga kami digelar kakek ku miak natak. Bermain dengan ombak pantai pagi hari adalah kesenangan kami. Kemudian sore-sore bercerita dengan laut dengan semangkok bakso dipantai air anyir adalah ritual senja yang menenangkan bagi kami.

Dia yang tegar, besar dalam keluarga yang besar kemudian tiga tahun yang lalu nenek ku, Ibu nya meninggalkan dia dan kami untuk selama-lamanya. Sekarang dia mandiri tanpa Ibu, dan menjadi tempat kesah bagi saudara-saudaranya. Kemudian perihal jodoh, aku doakan yuk semoga berjodoh dengan orang yang terbaik untuk mu. Ah yuk, aku sangat merindukan mu.aku bukan lah teman mu yang baik, yang belum bisa menjamu mu sehangat mungkin.ketika akhir tahun kemarin kamu mengunjugi ku disini dengan keadaan ku dirumah petakan yang ku sewa ini. Aku belum punya apa-apa kecuali doa untuk mu. Beberapa janji ku pun terpaksa kuurung dan menjadi hutang bagi ku yang segera akan ku lunasi.

ingin menulis kehidupan mu agar banyak yang bisa belajar dengan mu apa arti hidup ini.

Adik mu, ponakan mu seklaigus sahabt mu, yang sungguh merindukan mu.

" hidup ini perihal memberi dan mengikhlaskan yang banyak, maka akan bahagia"-Ayuk Husni







Share:

0 komentar