miaknatak goes to ciwidey #Day2


Day 2
kami sudah menyiapkan list itenerary hari ini, antara lain ke Kawah Putih, Situ patenggang, Air Terjun Rancabali, Walini, dll.

Terdengar sholawat subuh, dan para santri mengaji kami sudah bangun walaupun dengan berat selimut pinginnya tetep bergelung, diluar dingin banget. Jam 06.15 WIB kami baru keluar kamar dan sarapan tentu sudah disiapkan pengelola pesantren juga hihi. Setelah itu kami ke tempat packing untuk jakarta lagi, ada puluhan santri yang sedang membersihkan dun bawang yang akan dipack, ada yang menimbang, membungkus dan menghitung packing-an yang akan dikirim. Mereka sangat ramah kami pun turut bergabung.


Kemudian, kami berkeliling kegedung madrasahnya melihat santri santri wati yang bersuka ria dihlaman, dikelas menikmati bahagianya dibangku sekolah (inget kami dulu, sekolah dikampung)

Pagi-pagi dingin bukan sebuah alasan untuk para petani disana untuk tidak keladangnya, hamparan hijau didepan mata kami, sehingga ngerasa kagknya mata lebih cerah ( begini lah yang biasa ngeliat layar komouter berhari, ngeliat kemacetan, tiba-tiba seger aja...freeshh). kita ke salahsatu kebun bawang daun masyrakat dan mereka sedang memindahkan bibitnya, kami bergabung menanam bibit tersebut, melebur pada alam.
Sebenarnya aku yang lahir juga dikebun ini gak begitu spechless la ya harusnya. Tapi menjadi udik itu perlu, membawa diri kita setengah gelas penuh itu penting karena kita kan selalu mengambil hal-hal utk pembelajran dalam diri kita. Ya, aku sebenarnya sudah biasa dengan hal tanah,lumpur dan kebun-kebun, hingga nyamuk tapi setiap tempat, agenda punya cerita sendiri hehhe..keren ya,wkwk

Cerita-cerita anak si petani ini pun merantau ke Bekasi kerja, jadi nantinya siapa yang melanjutkan kebun ini? jawabannya bukan aku tanyakan kemereka tapi diriku sendiri, orangtua ku sama seperti mereka, aku merantau dijakarta mereka berkebun dibangka. Ya, yang melanjutkan nya harus nya aku untuk orangtua ku tapi dengan pengelolaan yang berdasarkan ilmu bisni, agribisnis, higga sosial preneur nanti nya aamiin. (Ini cita-cita aku dan husni, dan kenapa husni belum kunjung menikah krena nya lho? Apa hubungannya hhee ada ding, nanti ya :p)

Take time to....explore Ciwidey....!!!
karena udah ga enak badan lengket kami putuskan mandi juga melawan dingin nya air di daerah sini. segerrrr...siap-siap dengan jaket kami berangkat..go go...

Dari lingkungan pesantren menuju jalan raya kami naik ojek tarif Rp 5000/orang ( bukan tarif sebenarnya uyyy, lagi-lagi kebaikan hati kami nanti ku ceritakan, :p).

Kami bertiga ya, aku,husni dan fatwa akan naik angkot menuju semua temlat wisata katanya tarif naik angkot ini berkisar Rp 4.000-7.000,- / orang. tidak perlu menunggu lama, karena angkotnya berseliweran banyak kok. Kami naik, tujuan utama kami kawah putih. Perjalanan pun diringi gerimis, dan berbagai tempat wisata terpampang, kami sudah merencanakan untuk singgah disetiap temlat wisata tersebut.

Tempat wisata 1
Kawah Putih, kami dan semua wisatawan tidak bisa masuk karena angin kencang, judulnya kawah putih ditutup hari itu. Yaah, nada kecewa dari kami bertiga. Cerita-cerita si driver angkot ini orang sumatra juga tepatnya palembang, dia pun bicara dengan bahasa palembang dengan kami, ntah benar atau tidak, kami positif saja. Karena kawah putih tutup kami berlanjut ke situpatenggang masih dengan angkot yang tadi itu. hamparan kebun teh pun, subhanallah bikin mata seger lebih seger, hati jadi adeem, dan pikiran pun ikutan adeem..gak taublagi istilah apa ye.

Masuk situpatenggang nya karena yang bayatin si driver beserta angkot kita kena tarif Rp 20.000,-orang sebelum nya aku searching Rp 27.000/orang lumayan sepertinya dapet diskon hehe.

Tempat wisata 2 

Situ Patenggang, tiba disitu patenggang , si driver menawarkan kalau angkotnya disewa aja full sampai keliling nanti disemua tempat wisata. Dengan tarif Rp 150.000,- miki-mikir ya kami pun setuju..





kita berlanjut ke kebun teh mengambil beberapa foto



credits by miaknatak :)



Share:

0 komentar