DIBIARKAN SENDIRI


Assalammualaikum wr.wb
Sahabat,

Allah mengaruniakan kepada kita orng tua yang perhatian, saudara yang baik, teman yang  hebat, guru yang sangat peduli sehingga kita merasa nyaman berada diantaar mereka. Namun, pernahkah kita merasakan kesendirian yang teramat sangat? Bahkan ditemapat yang ramai sekalipun?

Saya sering.

Saat kita dalam kesulitan dan membutuhkan bantuan orang lain, terkadang tidak ada siapa-siapa disana. Bahkan untuk sekedar teman mendengarkan pun tidak ada. Satu persatu menjauhi. Sibuk dengan urusannya amsing-masing. Karena jarak, orang tua kadang tak mampu berbuat apa-apa. Bukan, bukan karena mereka tidak lagi peduli. Lantas mengapa? Mengapa kita dibiarkan sendiri dengan kesulitan dan kebingungan kita?  Mungkin itu salah satu cara Allah untuk mengingatkan kita kepada-Nya, bahwa SAAT SELURUH MANUSIA PERGI ALLAH MASIH TETAP BERSAMA KITA. Saat tidak ada manusia yang bisa membantu, selalu ada pertolongan Allah yang teramat dekat.

Terkadang kita lupa, ketika kita nyaman dan akhirnya cenderung memiliki ketergantugan yang besar terhadap manusia, maka Allah membiarkan kita sendiri, agar kembali tersadar bahwa hanya Dia-lah tempat bergantung. Tidak salah meminta bantuan kepada manusia, akan tetapi perlu dingat bahwa setiap manusia punya keterbatasan, punya kelemahan sehingga terkadang hanya tinggal kita sendiri. Mungkin kita tidak akan “ dibiarkan “ sendiri, bila kita senantiasa ingat pada-Nya. Susah ataupun senang.

Tapi nyatanya seringnya tidak demikian.

Ah betapa Maha Baiknya Allah. Ketika kita sebagai manusia sering melupakan-Nya. Allah tidak serta merta melupakan kita juga. Allah mengingatkan untuk kembali mengingat-Nya karena hanya dengan mengingat-Nya, hati menjadi tenang.
“semua yang ada dibumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu memiliki kebesaran dan kemulian tetap kekal,” (QS. Ar-Rahman :26-27).

Kita tak punya apa-apa kecuali Iman amal sholeh dan semangat hidup.


p.s tulisan ini saya salin ( kemudian sedikit saya sadurkan versi saya) dari tulisan santri (via facebook) dari pondok pesantren Daarut Tauhid Bandung

Share:

0 komentar