PATAHAN HATI
Sepulang dari Jogja tahun lalu dan aku dihadiahi dengan menyaksikan
sunset di salahsatu Pantai di kota istimewa itu oleh sahabat ku. Aku
menyukai sunset, tanpa ku sadari juga sebenarnya aku sudah sungguh
menyukai sunset sebelum itu. Di tanah kelahiran ku pun aku sering
bermandikan sunset dan sunrise di Pantai bersama bibi ku sekaligus
sahabat terbaik ku, akrab ku Panggil Cu Husni.
Kemudian
sehari sebelum balik ke ibu kota juga dihadiahi oleh sahabat ku ini
untuk melihat sunrise yang tampak malu-malu awalnya kemudian membentang
disela puncak gunung merapi. Bisa ku lihat dari tempat ku menginap, dari
balkonnya.
Aku mengambil beberapa gambar dengan kamera
digital ku untuk aku koleksi pribadi difolder 'traveling' ku. Kemudian
untuk menambah koleksi ku sekaligus untuk banyak mengetahui cara-cara
matahari menampakkan dan menenggelamkan diri aku memposting salahsatu
gambar yang ku ambil dan aku menulis ' jika berkenan, teman-teman yang
mendapatkan gambar aktivitas matahari jangan sungkan untuk menghadiahi
ku gambar tersebut' I love it .
Beberapa teman ku mulai
inbox atau mengirim email, atau meng-tag gambar-gambar yang mereka ambil
sendiri dari kamera ponsel hingga LSR, dari mulai di Indonesia dan
beberapa dari Eropa. Seolah aku sudah mengunjungi tempat yang mereka
kirimkan itu, terimakasih teman-teman.
Sekarang sekitar 500 gambar aktivitas yang ku koleksi dengan.tempat yang berbeda-beda pula.
Salahsatu cara ku untuk menghilangkan kegalauan yang tak berarti dan melelahkan aku membuka folder dan melihat menikmati gambar-gambar tersebut.
Sekarang sekitar 500 gambar aktivitas yang ku koleksi dengan.tempat yang berbeda-beda pula.
Salahsatu cara ku untuk menghilangkan kegalauan yang tak berarti dan melelahkan aku membuka folder dan melihat menikmati gambar-gambar tersebut.
Sama
halnya dengan kiriman mu beberapa hari yang lalu. Beberapa gambar
aktivitas matahari 'sunrise' yang kamu ambil sendiri disela pekerjaanmu.
Pagi itu, aku memulai hari dengan penuh semangat dan senyum ku
mengembang sepanjang hari. Atasan ku saja melihatku terheran-heran. Aku
tidak mengeluh banyaknya pekerjaanku hari ini.
Dikereta
aku melihat-lihat lagi gambar darimu. Membuat cerita dengan khayalan
romantika ku bahwa matahari yang menyembul malu-malu, kata ku digambar
itu adalah sebuah perasaanmu untuk ku. Gila kan, kewarasanku mulai
terganggu karena menyukai mu, bukan aku gila terganggu jiwa ku.hehe
Sebagaimana
sebelumnya nya kita bercerita tentang hobi masing-masing, dan
meng-koleksi gambar aktivitas matahari hobi baru semenjak tahun lalu.
Jika mendapat dari mu bisa jadi hobi utama ku selain menulis, memasak
dan make up.
Kamu tak hanya pandai memulai percakapan tapi pandai pula mengumpan perasaanku.
Kamu tak hanya pandai memulai percakapan tapi pandai pula mengumpan perasaanku.
Ketika
kamu menceritakan dan memintaku membantu memperjuangkan perasaanmu
kepada dia, teman ku itu. Sungguh keadaan yang keterlaluan harus ku
hadapi dimana aku yang juga memperjuangkan perasaanku kepada mu. Tanpa
sepengetahuanmu, aku menutupnya serapat mungkin. Aku tetap membantu mu
setengah hati ku perih, setengahnya lagi aku senang karena kamu akan
bahagia dengan dia.
Jika,aku punya kuasa menambah hari di
tahun ini aku ingin hari-hari lebih panjang dari tahun sebelumnya aku
mengenalmu.semakin panjangnya tahun ini obrolan kita pun begitu, lebih
panjang lagi.panjang pula kesempatan ku merawat rasa ku dan waktu
memperjuangkannya, saat ini saja aku merasa aku menjalani hari-hari
lebih berwarna dengan memperjuangkan.perasaan menyukai mu, bagaimana
nanti kita memang saling menyukai?
Tentang bagaimana
perasaanmu kepadaku belum aku sindirkan, mengkode pun mungkin tak
sengaja apalagi mendesak kepada mu. Sebuah pertemanan yang kamu akui
kepada ku pun aku senang. Ku harap, Tuhan memberi kesempatan kepada ku
memperjuangkan perasaanku ini sampai ada hari kamu menyadari atau
bagaimanalah nantinya rasa ini tersampaikan dan terungkap. Rahasia Nya.
Rutinas pagi ku setelah membaca beberapa ayat Al Quran, aku suka menulis puisi-puisi perasaan ku (kepada mu) dan juga membaca beberapa puisi Rumi.
Rutinas pagi ku setelah membaca beberapa ayat Al Quran, aku suka menulis puisi-puisi perasaan ku (kepada mu) dan juga membaca beberapa puisi Rumi.
Sudah satu bulan ini aku tidak mengaktifkan ponselku
karena aku mengikuti camp akhir tahun dari komunitas yang aku ikuti.
Selama camp para peserta diminta untuk tidak mengaktifkan ponsel,
gadgetnya sesuai dengan tema yang mereka tentukan.
Terlepas
dari itu pun, keadaanku tepat aku ingin hibernasi sejenak dari dunia
komunikasi 'gadget' apalagi dunia media sosial. Jenuh.
Hey, kamu apa kabar? Aku berharap kamu mencari-cari ku bahkan kamu mengkhawatirkan ku setidaknya?
Setelah camp berakhir kembali lagi aku dengan rutinitas ku, dan perihal tentang mu aku cepat-cepat mengaktifkan ponsel ku. Beberapa notifikasi pesan dan email pun masuk berebutan. Mata ku cepat melihat adakah pesan dari mu dari notifikasi-notifikasi itu. Ya, harapan ku nyata.
Kebanyakan notifikasi ku dari pesanmu.Aku begitu senangnya membaca pesan-pesan yang berkali-kali menanyakan kabarku seolah megkhawatirkan ku, ku harap kau benar-benar mengkhawatirkan ku.
Setelah camp berakhir kembali lagi aku dengan rutinitas ku, dan perihal tentang mu aku cepat-cepat mengaktifkan ponsel ku. Beberapa notifikasi pesan dan email pun masuk berebutan. Mata ku cepat melihat adakah pesan dari mu dari notifikasi-notifikasi itu. Ya, harapan ku nyata.
Kebanyakan notifikasi ku dari pesanmu.Aku begitu senangnya membaca pesan-pesan yang berkali-kali menanyakan kabarku seolah megkhawatirkan ku, ku harap kau benar-benar mengkhawatirkan ku.
Aktivitas mu tak ada
yang berubah dengan kerja berkutat dengan mesin ditengah selat dan
liburan yang cukup panjang setiap bulannya.
Malam ini, aku diundang teman baikku yang sempat kuceritakan pada mu bagaimana dia bisa memiliki perasaan kepada ku dan berjuang menyampaikannya terlebih kurangnya rasa percaya dirinya akan berbicara kepada lawan jenis. Pekerjaannya sama seperti mu hanya berbeda perusahaan saja. Aku mengenalinya baru beberapa tahun sebelum mengenalmu. Sejak dia diterima diperusahaan itu aku tidak lagi sering bertemu dia, hanya akhir bulan saja ketika dia mengambil libur itu saja kalau liburannya di Jakarta. Dia lebih sering pulang ke kotanya.
Apalagi bertemu kamu, sudah lama ya. Hhmm kami, aku dan teman ku memilih bertemu dikedai ice cream di daerah jalan thamrin. Kedai ice cream yang sudah legendaris. Dia datang tidak sendiri tidak seperti ku dia datang bersama temannya,laki-laki dan aku baru berkenalan.
Malam ini, aku diundang teman baikku yang sempat kuceritakan pada mu bagaimana dia bisa memiliki perasaan kepada ku dan berjuang menyampaikannya terlebih kurangnya rasa percaya dirinya akan berbicara kepada lawan jenis. Pekerjaannya sama seperti mu hanya berbeda perusahaan saja. Aku mengenalinya baru beberapa tahun sebelum mengenalmu. Sejak dia diterima diperusahaan itu aku tidak lagi sering bertemu dia, hanya akhir bulan saja ketika dia mengambil libur itu saja kalau liburannya di Jakarta. Dia lebih sering pulang ke kotanya.
Apalagi bertemu kamu, sudah lama ya. Hhmm kami, aku dan teman ku memilih bertemu dikedai ice cream di daerah jalan thamrin. Kedai ice cream yang sudah legendaris. Dia datang tidak sendiri tidak seperti ku dia datang bersama temannya,laki-laki dan aku baru berkenalan.
Kami pun memesan menu ice cream
dan dessert yang lainya. Kami memilih cheese cake dan ice capucino ice
cream pot. Kami bertiga mengobrol apa saja yang ringan-ringan. Pada
akhir obrolan kami stuck, teman ku kembali mengunhkapkan peradaannya
kepada ku dan masih memperjuangkannya.
Aku? Diam seribu bahasa dan kembali lagi aku menjelaskan bahwa perasaan ju tak lebih dari sahabat kepadanya. Aku tau, disaat seperti itu kami pun mengobrol mengalihkan perihal perasaan dan dia banyaj mengobrol dengan temannya juga. Bayangkan,betapa kikuknya aku? Aku membuka ponselku dan salahsatu akun media sosial media ku. Disana kulihat akun mu sedang online.
Untuk menghibur rasa kekikukan tadi dan obrolan kami agak kaku, aku memilih chatting kepada mu.
Bisa ku pastikan, kamu merindukan obrolan kita kan? Sayang, bukan aku hanya obrolan kita sekali lagi.
Aku jujur pada mu disaat ini teman ku mengajak ke kedai ice cream ini dan apa yang barusan temanku ungkapkan. Aku dan teman ku mengambil jalan terbaik untuk tetap berteman seperti biasa. Asal kamu tau, maksud ku menceritakan kepada mu sangay menggelikan aku ingin mengumpan responmu tentang ungkapan perasaan. Benat saja dugaan ku, kamu mendukung penuh aku untuk membalas perasaaan temanku debgan menerima dan menjalani nya, hingga merawat rasa itu. What the...you are so wise ya . Dan perasaanku seperti tergeletak begitu saja mengetahui kamu sama sekali tak memiliki perasaan apa-apa selain aku adalah teman mu. Diantara perasaan ada bagian yang menyimpan suka dan seperti mu tak merasakan apa-apa.
Aku? Diam seribu bahasa dan kembali lagi aku menjelaskan bahwa perasaan ju tak lebih dari sahabat kepadanya. Aku tau, disaat seperti itu kami pun mengobrol mengalihkan perihal perasaan dan dia banyaj mengobrol dengan temannya juga. Bayangkan,betapa kikuknya aku? Aku membuka ponselku dan salahsatu akun media sosial media ku. Disana kulihat akun mu sedang online.
Untuk menghibur rasa kekikukan tadi dan obrolan kami agak kaku, aku memilih chatting kepada mu.
Bisa ku pastikan, kamu merindukan obrolan kita kan? Sayang, bukan aku hanya obrolan kita sekali lagi.
Aku jujur pada mu disaat ini teman ku mengajak ke kedai ice cream ini dan apa yang barusan temanku ungkapkan. Aku dan teman ku mengambil jalan terbaik untuk tetap berteman seperti biasa. Asal kamu tau, maksud ku menceritakan kepada mu sangay menggelikan aku ingin mengumpan responmu tentang ungkapan perasaan. Benat saja dugaan ku, kamu mendukung penuh aku untuk membalas perasaaan temanku debgan menerima dan menjalani nya, hingga merawat rasa itu. What the...you are so wise ya . Dan perasaanku seperti tergeletak begitu saja mengetahui kamu sama sekali tak memiliki perasaan apa-apa selain aku adalah teman mu. Diantara perasaan ada bagian yang menyimpan suka dan seperti mu tak merasakan apa-apa.
Ya
malam ini aku mengkode segala caa untuk menyampaikan perasaanku pada
mu. Tersampai sudah, tidak lagi aku menitipkan pesan kepada twman-teman
mu seperti tempo hari. Aku mengetik lansung kalimat-kalimat ungkapan
terjujur dari hati ku -bahwa aku menyukai mu-. Malam inikata sifat yang
pantas buat ku berani, agresif dan jujur. Entah, bagaimana aku mendapat
keberanian seagresif dan sangat jujur malam ini kepadamu. Barangkali
sebagai perempuan kebanyakan memilih menunggu laki-laji yang
mengungkapkan. Aku tahu itu dan katanya memalukan. Bagi lebih
menyakitkan dan sungguh memalukan tidak jujur kepada peradaan sendiri.
Agresif itu karena tidak ada keberanian sehingga dianggap suatu tindakan
yang terlewat berani.ku harap kamu berpikir dan bertindak lebih dewasa
untuk memaklumi dan bersikap atas apa yang aku lakukan.
Tapi,
sejujurnya jantung ku berdebar seperti merathon dan wajah ku full
blushing. Malu, pasti untung saja tidak terlihat oleh mu.
Obrolan teman ku masih ku simak seadanya dan mengikui saja arah obrolannya, tidak untuk menimpal atau mengembangkan topik.
Kamu membalas semua uang ku ungkap. Tak perlu ku menunggu besok.
" kita hanya bisa berteman saat ini", kata mu jelas. Ya, kata ku tanpa mengetik satu kata pun di tuts keypad.
" kita hanya bisa berteman saat ini", kata mu jelas. Ya, kata ku tanpa mengetik satu kata pun di tuts keypad.
Seketika
bukan hanya jantung ku tergeleyak tetapi jiwa ku terhempas oleh
bebatuan ketika, kamu mulai.menceritakan saat ini kamu sudah menemukan
tambatan hati dan sudah berkomunikasi dalam satu bulan ini. Jadi, rasa
khawatir mu tentang aku tidak kunjung membalas pesan mu dalam satu bulan
ini adalah rasa tidak sabar kamu untuk menceritakan dia (perempuan mu)
yang penaut hati mu kepada ku.
Aku mau tak mau
mengikhlaskan dan harusberlapang dada. Malam ini bukan aku saja yang
sedang patah hati nya tapi orang yang sedanh dihadapan ku in patah hati
karena ku, dan aku patah hati karena mu. Aku tau dia sedang patah hati
dari arah obrolan kami tidak senyaman tadi. Sedangkan aku membalas chatt
mu terasa lemas. Kamu? Kamu aku tidak tau bagaimana raut muka mu dan
kamu tetap menyemangati ku. Turut mendoakanku juga agar nantinya pun
menemu tambatan hati yang tepat. Memangnya kamu tidak tepat? Batin ku.
Dan sempatnya kau mengetik kalimat memberi harapan, entahlah.
" saat ini kamu yang menyukai ku, suatu saat bisa jadi aku yang mengejar-ngejar mu" hmm aku menelan ludah dan tertawa kosong,' ya ku harap begitu' baladan chatt ku kepada mu.
" saat ini kamu yang menyukai ku, suatu saat bisa jadi aku yang mengejar-ngejar mu" hmm aku menelan ludah dan tertawa kosong,' ya ku harap begitu' baladan chatt ku kepada mu.
Untuk menyukai mu belum bisa
ku akhiti malam ini dan bukan hal mudah dengan.seketika aku memudarkan
perasaan ini. Maaf kan aku, ku kira ini tidak akan menyakiti mu tapi aku
lah yang menyedihkan. Tuan mata sipit ku, kini akan bersama dia
perempuan yang kamu sukai. Tidak ada yang berubah dari kesukaanku akan
tentang mu mata mu, suara mu dan karaktermu.
Aku pulang malam itu dengan mebawa patahan hati dan memulangkan temanku dengan patahan hati nya juga.
Berkat
keberanian ku, aku sadar aku tidak akan mengulangi lagi kepada yang
lain kecuali copyan.dari mu. Karena itu hanya untuk mu.
0 komentar