Rasi Patahan Hati
Tatkala aku berada dibawah langit
malam ini─menyukai
rasi bintang seolah bercakap. Tak ada keraguan mereka menjalinkan hingga
terbetuk rasi-rasi itu, menawan. Tidak seperti aku, tentang menjalin apa tentu
saja bukan benang. Ada sisa patahan rasa yang ingin sekali aku rangkai hingga
berkisah. Ampuh untuk meluapkan rasa yang sedang patah. Patah hati, sendiri
pula. Bukan untuk diratapi tapi sebuah bagian dari rasa yang sempat memberi senyuman.
Tersenyum sendiri kadang-kadang mengila sendiri. Terlihat tidak aneh, karena
bukan aku seorang yang seperti ini. Begitu lah rasa itu. Mugkin aku tak ingin
lebih lagi menyebut apalagi menjelaskan rasa seperti apa─tautkan saja antara
hati dengan hati. Itu saja!
Ditemani angin semilir, ah kota ini
tidak punya angin seperti itu. Ingin aku mendapatkan aroma angin semilir agar
hati ini menautkan kerinduan dan aku terbang dengan rasa. Hanya ada angin malam
yang bisa membuat ku masuk angin saja disini, tapi tak perlu cemas aku juga
ditemani secangkir teh hijau yang menenangkan.
Tentu saja, sangat tenang─menyesap pelan
dengan bauran aroma dan rasanya. Aku seperti Nona penyuka teh di beberapa Novel
luar yang pernah ku baca. Sungguh
semprna rasanya, bukan rasa dihati ku.
Begini cara terbaik ku, ditengah malam
ini menaut patahan hati ini, bukan sebuah keputusasaan hanya untuk malam ini.
Terasa malam ini malam yang akan panjang, jadi cukup aku nikmati saja.
Tags:
LOVE
0 komentar