Pecah Telor, Remah-remah, Up!!


Alhamdulillah…. Pencapaian pertama sudah terconteng salahsatu wishlist awal tahun. Setelah melalui beberapa bulan proses negosiasi, presentasi dan lobi dengan klien pun  project pertama saya di approve. Kata teman-teman kantor ‘pecah telor’ untuk membuka pintu project berikut dan selanjutnya. Puji syukur tiada tara saya haturkan kepada yang Maha Pengasih. Karena sebuah awal yang baik bagi saya untuk tahun ini. Semoga benar saja apa yang teman-teman bilang tadi. Selanjutnya project-project saya mudah di approve, di approve terus dan selalu. Aamiin. Sempat diakhir tahun kemarin down banget akan project ini, seakan hilang rasa percaya diri malah keyakinan terhadapNya pun jadi tipis. Namun, obat mujarab untuk mengembalikan seluruh keyakinan tersebut adalah kepada Nya pula saya berserah, bukan kepada atasan, mentor apalagi teman. Hanya kepada Nya.

“Karena sesungguhnya kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap”. (QS.94:5-8)

itu tentang pekerjaan saya diawal bulan ini, pekerjaan yang merupakan calling saya. Saya begitu menikmatinya dan bersyukur. Stand and run on your path made you confidence more:D

sehari setelah pecah telor itu teman, saya kok seperti sombong ya. Saya bermonolog kok saya menjadi moody, kok saya jadi mudah puas (dalam arti belum ada apa-apanya lo). Ya,, ternyata banteng-banteng melawan diri sendiri ini tiba-tiba runtuh. Seketika. Tanpa sebab. Bagaiaman yang kita ketahui awal tahun, suadah saya tuliskan pula bahwa semangat baru, metamorphosis diri, dan berubah kearah yang lebih baik. Dan ini lah terjadi kepada saya, sungguh saya sendiri kecewa dengan diri sendiri. Hampir seminggu saya begini gak mood, begitu gak mood. Moody boster ceritanya. Rutinitas saya berantakan padahal merancang  plan nya sangat manis dan sempat terjalani hampir seminggu dan seminggu pula saya merusaknya. Dikantor jadi seorang yang moody, padahal project baru berderatn menunggu untuk saya kerjakan malah saya berleha-leha.

Kemudian siang tadi saya bongkar semua laci saya dikantor, oke saya perlu merapihkan laci meraup mood bagus ini, jangan sampai kebablasan dan moodnya  yang menang. Ya, melawan diri sendri itu sangat luar biasa sulitnya. Kata kitanya, keluar dari zona nyaman.  Jadilah, hari ini saya bersih sebersih dan serapih mungkin. Teman dikantor pun kebingungan melihat saya. Akhirnya selesai beres-eres tadi saya pun mengambil wudhu untuk sholat ashar. Yang biasanya saya sholat dimushola dan tadi memilih sholat dipojokan ruangan. Allah selalu tau apa yang terbaik untuk kita ya, benar. Dia Maha Halus, tahu apapun yang kita kerjakan, kita rasa, kita piirkan, kita maksud, sekalipun itu kita nyatakan atau kita pendamkan. Entah energi positif  dari mana saya dapatkan saat sholat, tentunya bukan khyusuknya orang-orang alim namun khyusuknya seoarng sya dalam sholat. Dan pastinya energy  itu dari Allah, saya percaya. Dalam sholat ashar saya kali ini saya melepas seluruh energi negatif yang bersarang dalam diri saya selama seminggu ini yang  membuat saya menjadi moody. Ckckck.

Sungguh, tidak ada cara lain yang lebih ampuh bagi saya untuk mengembalikan seluruh semangat, mengumpul energi postif diri, membuang pikiran-pikiran negatif, dan membuang rasa malas  kecuali dengan menghadap kepada Nya yaitu sholat.

“Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia erkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir. Kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat. Mereka yang tetap setia melaksanakan shalatnya”. (QS.70:19-23)

Setalah selesai sholat saya langsung mengambil note saya untuk menyusun schedules minggu ini, mencatat perbaikan rutinitas yang sempat rusak. Dan ini lah saya berada dalam fase diri dari down menjadi Up. Bergegas untuk up itu adalah tantangan diri melawan rasa enggan apakah itu malas, ngikutin mood atau menunda. Ya, hanya bergegas Up saja kita benar-benar bisa Up untuk melanjutkan semangat kita. Jangan lama-lama, karena waktu juga mempengaruhi perkembangbiakan down menjadi kita menyerah dan hilang semangat.

Masih bulan Januari, awal tahun ya tapi waktu tidak pernah berhenti seperti jam dikamar saya yang kehabisan batere. Dan saya juga sempat habis batere tapi malam selalu siap menyambut pagi, tanpa menunggu kita di charge lagi. Sungguh untuk waktu kita jangan main-main. Beberapa minggu lalu saya menyelesaikan membaca Novelnya Mbak Windry sayamengutip tulisannya dalam keadaan saya seperti ini,
“Jangan menunda. Jangan habiskan separuh hidupmu untuk menunggu waktu yang tepat. Seringnya, saat kau sadar, waktu yang tepat itu sudah lewat. Kalau sudah begitu, kau cuma bisa menyesal.
Windry R, London:Angel

So, teman-teman yuk selalu meng- Up kan diri segera. Karena waktu tak pernah menunggu.

Mari bersemangat lagi :D



Share:

0 komentar