Sirendipity
SIRENDIPITY
Setelah
dua minggu dari meeting bulanan tidak ada yang berubah dari kehidupan
pekerjaan Jowie, masih dengan target-target yang harus dicapai, membuat
janji sekaligus peresentasi hingga deal dengan klien-klien.
Jowie,
makan siang yuk ajak Maureen kepada ku. Nanti aja, sana duluan jawabku
sekenanya karena aku sibuk dengan mantengi grup bbm dari divisi ku. Aku
tertarik untuk meng-invite Putra setelah perkenalan singkat kemarin kepada grup dimeeting bulan kemarin. Dengan deg-degan aku meng-invite
nya. Tak perlu menunggu lama dia meng-konfirm ku. Tapi, cukup sampai
dikonfirm tidak ada tindakan selanjutnya dari ku maupun dia.
Kulihat
kubikel teman-teman ku sudah sepi sudah pada dikantin belakang semua.
Aku tumbennya hari ini gak terlalu lapar dan nafsu makanku lagi buruk.
Bukan karena apa-apa tapi tugas menumpuk dimeja ku ini lah yang minta
cepat diselesaikan. Tapi aku menyukai pekerjaan ini, aku menyemangati
diriku sendiri.
Hey, are you Miss Jowie?
Aku langsung mendongak bengong siapa yang ada didepan kubikel ku. Dan
suara itu. Aku menelan ludah untuk menghilangkan kegugupanku. Ya, dia
berada didepanku. Heyy…putra melambaikan tangannya untuk menyadarkanku dari kebengonganku. Aku mengerjap-ngerjap mencerna pertanyaannya.
Ya, I am Jowie kata ku gugup. Dia tersenyum, dan membalas salamannya.
Salam
kenal, Miss Jowie. Gue Putra. Dengan senyum manisnya dan tatapan
matanya yang membuat ku seketika mati kutu. Aku membalas memperkenalkan
diri, ya I am Jowie, senang berkenalan dengan mu Mr. Putra.
Memang
ada apa kesini Tanya ku kepadanya. yang aku tau gak ada meeting disini.
Hmm, tadi ada pengarahan terbaru dari manajer untuk grup kami, kata
Putra menjelaskan. Ya, para karyawan disini hanya meeting bulanan satu
grup untuk pengarahan lain tidak,secara guys dia senior ku disini
berbeda cabang saja.
Kebetulan
yang tidak pernah terpikirkan kali ini, hilang sesaat sedikit rasa
lapar ku tadi. No serendipity in my life maybe, perkenalan singkat yang
ku harap berlanjut. Heheh bukan Jowie kalau tidak berkhayal jauh.
Song for you, maybe!
Dreett..bunyi notifikasi pesan bbm masuk punya jowie.
“ Jowie, malam ini jam 19.00 WIB datang ya keacara ulangtahun ku di diva karaoke Salemba”
Pesan
masuk dari Maureen, mengundangku untuk datang keacara ulangtahunya yang
ke-25 . Maureen merupakan salahsatu teman dekatku dari mulai bekerja
diperusahaan Salim Grup ini. Pas test masuk pun bersamaan hingga
ditempatkan dicabang yang sama.
“Oke, aku pastikan datang” balasku.
Hari
ini aku sedang ada event dari komunitasku , Komunitas Jakarta Membaca
masih dengan mengenakan kaos event setelah event selesai Aku langsung
menuju Diva Karaoke Salemba.
Hallo,
maureen aku sudah tiba ya, diruangan mana? Aku mengirimkan pesan bbm
kepadanya. tak berapa lama Maureen muncul ditempat ku menunggu.
Hayoo,
Jowie kita dilantai atas kata Maureen mengajakku untuk mengikutinya.
Aku pun beranjak mengekor dibelakangnya. Waah, ternyata bukan hanya
teman kantor kami saja beberapa kerabat dekatnya juga datang. Ada Linda
Wong, Enoy dengan putrinya, Jenifer, Vivian dan lain-lainnya.
Aku memilih duduk didekt Enoy dan Virgin putrinya. Kemudian aku meminjam handphone mureen untuk mengambil beberapa foto.
Treet..treet.. pesan bbm masuk di handphone nya mureen tanpa sengaja aku membukanya.
Putra Lase :“kita sudah didepan ya Maureen tolong jemput.
Aku
terkejut dengan siapa yang mengirim pesan bbm tersebut. Berarti Maureen
berteman juga dengan dia dan tentu mengundang dia keacara ulangtahunnya
ini. Kemudian aku memberitahu Maureen pesan masuk tersebut.
Jowie, tolong jemput mereka dibawah ya, kata Maureen kepada ku. Dia sibuk menata kue dengan beberapa teman yang lain.
Aku mengiyakan untuk menjemput mereka, eh bearti dia tidak sendiri, pikirku. Aku turun lagi kelobi utama.
Dan…ya dia tidak sendiri beberapa rekan kerja kami dari cabang lainnya juga dan sangat akrab dengan dia.
Heyyy…ayo masuk, ajak ku kemereka semua. Mereka mengekor dibelakang ku.
Ssst..tangan
ku ditarik dan ada yang menjajarkan langka dengan ku. Aku menoleh, OMG
dia, putra maksud ku ya. Aku seketika gugup. Hmm,, kenapa bro? Tanya ku
dengan nada mencairkan suasana, sok asik gitu.hehe
Gue
kira lo yang ulangtahunnya, dan rame gak sih, kita malu ni kata putra.
Oh gak kok, hanya rekan-rekan kerja aja, bukan gue yang ulang tahun tapi
Maureen jawabku dan melepas pegangan tangannya. Shit, dia gak tau aja degup jantung ku seperti sehabis lari marathon 5K, lebay sih. Hehe
Pesta pun dimulai hingga tiba di make a wish dan suapan kue kepda orang-orang tersayang. Aku pun mendapat suapan tersebut, thanks Maureen you are my friend so kindly.
Tak ketinggalan juga berfoto-foto. Pesta pun tidak hanya potong kue
saja tapi kami bebas memilih lagu untuk karokean unjuk suara dong ya.
Ada yang duet, omg hamper lupa kalo aku berduet juga dengan dia. Terbawa
suasana dtambah lagi terbawa perasaan. Aku duduk disebelah dia,
menuangkan dia minuman dan menatanya makanan pesanan kami.
Mengambilkannya potongang cake. Dan diseblahnya aku puas menatap manik
mata dan memandang senyumnya. Yang tiba-tiba mengingatkan ku kepada dia
disana, hey..tuan mata sipit penjelmaanmu mungkin ya ada disini menemani
ku. Hati kecilku terkikik masih mengingat dia yang disana. Fix disni
aku menceritakan dia, bukan lagi tuan mata sipit seperti sebelumnya.
“ tidak ada yang kebetulan, waktu memang kenyataan”
Tags:
Novel Mengulang Rasa
0 komentar