DRAMA PATAH HATi


Drama patah hati



Yeayyy…minggu depan adalah minggu yang paling ditunggu oleh kami, karyawan Salim Grup cabang F. outing kebandung. Pilihan yang tepat untuk keakraban sesama karyawan dan tentu penghilang penat selama dikantor. Intinya karyawan butuh liburan.

Teman-teman minta perhatiannya sebentar, kata Enoy. Dia akan membacakan pembagian bis untuk keberangkatan kebandung besok subuh. Bis ada Angel, Una, Doni, Jowie….Dera, bla.bla…. dan bis 2 ada Sinta, Hera, Putra, dan bla.bla…

Besok masuk bis sesuai dengan yang udah gue baca ya kata enoy menyudah pengumumannya.

Siip, kata kami serempak.

Subuh pun tiba….

Aku sengaja menginap dikantor bersama beberapa rekan kerja lainnya biar santai dan tidak ketinggalan bis nantinya. Setelah mengikuti seluruh aba-aba panitia kami siap berangkat.

Aku duduk sebangku dengan Linda dan Enoy.

Miss, are you sure not be jelous dengan pemandangan kita dibelakang? Tanya linda dengan mimik wajah meng-cengin aku. Tanpa babibu aku menoleh kebelakang. Oh god, bad view!! Batinku barangkali juga terdengar samar untuk orang disebelahku. Bagaimana tidak kukatakan that’s so bad view! Putra dan Diera bemesraan sebangku berpelukan apalagi tentunya NYAMAN. Aku cemburu, sebuah hal yang sangat freak tapi untuk tidak cemburu, munafik banget kalo kenyataannya aku memendam rasa suka. Whatever with gengsi. Ya aku, cemburu. Aku kalah dengan kenyataan. Bodoh.

Sebelumnya gossip kedekatan mereka emang sudah banyak diketauhi rekan kerja ku. Dan berpas-pasan juga pernah dengan ku kalau mereka berdua bersikap mesra. Kemudian dari akun social media Diera sudah fix menunjukkan mereka mempunyai hubungan, pacaran. Tentu bahagia. Tapi aku yang bodoh masih menggenggam teori vibrasi. Kala emosi ku bilang ini taik.. tapi semua belum pada titik pembuktian ini yang membuatku meneruskan merawat rasa.

Aku mulai menjalani drama. Drama patah hati, seolah semesta mendukung dengan menguat pembenaran terhadapku dan pembenaran kepada mereka berdua juga. Adil. Mereka saling menyanyangi dan menikmati.

Suasana bis dingin,jalanan macet dan sisa kantuk subuh membuat kebanyakan kami tertidur hingga tiba ditempat tujuan pertama.

Aku menghibur diri bersama teman-temanku. Karena tujuan perjalanan ini bukan menghidupkan drama patah hati tapi HOLIDAY…yeaaay. Welcome to bandung.

Aku cukup menikmati disela-sela terkadang berpas-pasan dengan mereka berdua mksud ku putra dan diera. Ya, aku taau mereka tidak ada amsalah dengan ku, aku yang bermasalah dengan hati ku. Sebuah bisikan, “cukup sudah merawati yang sia-sia,menyerahlah” tapi disisi lain sebuah kode juga ikut berperan dalam drama patah hati.

Cosplay party pun tiba…

So handsome and shine for him…candu matanya tak membuatku patah hati walaupun ku tau persis mata dia,senyum dia hanya untuk diera mala mini. Untuk ku? Sama sekali bukan. Aku pun tidak mengkhayal. Masing-masing sudah cantik dan menawan dengan kostum cosplay karakter nmasing-masing termasuk aku dengan Sakura Haruki. Acara berjalan dengan meriah, haru, hangat dan kompak. Tak terlupakan.

Setelah itu masingg-masing menuju kamar masing-masing. Aku satu kamar dengan Linda dan Enoy.

Miss, Lind yuk kita cari yang anget-anget dilluar,laper tau. Ajak Enoy. Oke, aku juga laper. Kmi bertiga keluar kamar menuju warung dekat dengan hotel tempat kami menginap tersebut.

Heyy…mau kemana? Sebuah suara menyapa kami, aku langsung menoleh, ya aku tau benar suara itu. Suara Putra,jelas. Tapi dia tidak menoleh sedikit pun kearah ku. Dia bercanda-canda dengan Enoy. Tidak seperti biasanya, dia biasanya bersikap keramah kesiapa pun, apalagi kepada ku. Apa aku terlalu percaya dri karena terbawa perasaan dengan sikap dia selama ini. Atau sikap dia sekarang adalah kebenaran bahwa aku tidak ada hak lagi untuk memendam sebuah rasa dengan nya. Pikiranku kacau seketika. Aku mulai menjadi cenayang mendadak. Menebak-nebak, sebenarnya apa yang terjadi. Mendramatisir sebuah drama patah hati ku. Dan segelas capucino pun cukup menenangkan kegalauanku malam itu. Dan kuharap sampai acara berakhir.

Sampai acara pulang tidak ku lihat sikap dia seperti biasanya, yang ada malah pemandangan seperti amplop dan prangko. Sampai di bis pulang menuju Jakarta kembali.

Jadi, HOLIDAY ku cukup menyenangkan namun suasana hatiku merasakan akibat keberanian merawat rasa suka terhadap seseorang. Patah hati.

Share:

0 komentar