Petrichor dan Ritual saat Hujan
Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air dari langit untuk mu , lalu kami tumbuhkan dengan air-air kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya apakah dismaping Allah ada Tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran). (QS. 27:60)
Sesungguhnya hujan selalu menarik
saya untuk menulis ya bukan menarik selimut
ya ….pfftt. ya walaupun kenyataannya sampai saat ini saya masih menjdi
penulis amatiran, namun saya yakin suatu
saat saya jadi penulis beneran deh, aamiin…hehehe.
Karena hujan selalu menyiram
inspirasi yang begitu banyak, sebab hujan rupa dari karunia Tuhan. Bukan hujan
kali ini saja saya menulis, bukti saya tidak ada bosannya menulis saat hujan. Saya
pun punya ritual sendiri saat hujan, yakni perbanyak berdoa. Barangkali, doa
kali ini menambah doa yang sempat saya panjat dan tulis waktu hujan tahun lalu disini.
Sore-sore, menjelang magrib
tepatnya hari minggu di kamar petakan kecil yang saya sewa ini hujan turun
dengan gembira,kalu bisa diibaratkan seperti kita, dengan gluduknya yang keras,
angin kencang (berasa pas keatas balkon mau ambil jemuran, untung jemuran belum
sempat beterbangan) dan bunyi air yang mengalir keselokan pun terdengar seperti
guruh kecil. Ya hari ini hujan deras disini ( Jakarta). Seperti kita
menumpahkan seluruh unek-unek, atau penat. Plong!
Tentunya saya takkan melewatkan
kesempatan untuk menjalani ritual saat hujan yang saya yakini. Musim hujan, mengingat selalu Jakarta langganan
banjir jika musim penghujan untuk selalu bersyukur dan menikmati Rahmat Yang
Maha Pengasih ini jadi, jangan mengeluh.
Siap-siap saja bawa payung (bagi
pejalan kaki), jas hujan (bagi pengendara motor/sepeda), dan juga sandal jepit
biar nyaman berjalan digenangan air nantinya. Tetapi, semoga saja tahun ini
tdak separah sebelum-sebelumnya karena gerakan dari pemerintah dan masyarakat
sudah meningkat lebih gencar untuk pencegahan banjir di Ibu kota ini.
Menulis saat hujan ini, terasa
kata-kata yang keluar dari otak saya sama seperti butir-butir hujan yang jatuh
dengan cepat dan banyak pula. Banyak saya
mebaca tulisan-tulisan orang tentang hujan tidak jauh dari kata cantik, romantis,
rindu dan bahasa sastra lainnya yang begitu puitis.
Hujan – Rain – Regen
Tahukah kalian selain ritual saat
hujan yang saya yakini tadi, ada hal yang lain tidak kalah menarik bagi saya
adalah aroma hujan. Saya pun tidak mengert awalnya aroma apa yang saya rasakan
saat hujan dating, namun saya sangat menyukainya.
Pernah teman saya melihat saya
aneh, ketika hujan datang saya mengendus-endus menghirup, meresapi aroma
tersebut. Mula saya menyukai aroma tersebut, di umur bocah ya, sebagai anak desa
yang arif dengan suasana kampung yang damai, kami para bocah ( berumur lima
tahun) menikmati hujan dengan bermadikan hujan, berlari-lri, sengaja menyusuri
selokan yang masih bersih, samapai kali tempat kami mandi biasanya untuk
bermain-main hanyut-hanyutan melawan arus yang tidak membahayakan. Kalau dingin
sih jangan lah ditanya karena bahagianya sudah tak tahu rasa dingin. Nah, saya
membentang kedua tangan saya dan seraya mengendus-menghirup aroma hujan. Nikmat
dan tenang. Seperti menyampaikan rindu, entah kemana dan kepada siapa. Sungguh,
tenang.
Aroma hujan yang selalu saya
sukai sampai saat ini pula, walau tak didesa sama juga di sini. Tapi tetap saja
masih tenang didesa dulu, tentunya. Hehe.
Dan kawan tahukah kalian istilah
aroma tersebut? Ya, saya juga baru tahu sebulan yang lalu setelah membaa sebuh
novel kalau istilah aroma hujan itu adalah Petrichor,
aroma yang selalu muncul saat hujan datang dan membasahi tanah kering. Ya, petrichor.
Setelah hujan jika siang hari,
maka kita disuguhi pelangi yang menawan, namun kalu malam jika enggan keluar
rumah cukup nikmati dibawah selimut, suara rintiknya sebagai pengantar tidur
dan dinginnya membawa kemimpi yang indah, dan tidur nyenyak . hujan, karunia
Indah dari Sang pencipta.
Subhanallah,
Doa hujan kali ini dari saya :
Ya Allah,
Ditempat ini merindukan orang yang sangat dicintai, Orang tua, Tolong
sampaikan rinduku ini kepada mereka, jaga mereka, limpahkan rahmat Mu, beri
hamba kesempatan untuk membanggakan dan membahagiakan, dan berbakti kepada
mereka.
Ya Allah,
Tolong hamba dalam mencapai apa yang
hamba cita-citakan, selalu arahkan kami kejalan Engkau, dan selalu
bersyukur kepada Mu
Aamiin Ya Rabballalamin…….
Tags:
THOUGHT
0 komentar