Bagaimana awal mula bergabung dengan ISBA JAYA?
Bagaimana awal mula bergabung dengan ISBA JAYA?
Hhmm...tidak ada rencana matang untuk bergabung dengan ISBA JAYA, karena
aku sama sekali tidak mengetahui ISBA JAYA. Tidak melalu sosial media
atau dikasih teman aku tidak tau, padahal kala itu ISBA JAYA sudah eksis
kemana-mana katanya.
Sebagai salahsatu penerima beasiswa
dikampusku maka aku mendapat fasilitas asrama yang disubsidi kampus dan
sangat membantu mahasiswa perantauan murah dan terjangkau kekampusnya
tapi hanya satu semester awal. Nah, detik-detik jatah ku habis diasrama
tersebut aku curhat dan minta rekomndasi kepada seorang senior ku ' kak
ican'. Karena yang aku butuhkan adalah murah kalau ada yang gratis
sangat bagus.hehe
Asrama ISBA JAYA katanya bisa gratis
sehingga aku hanya memikirkan untuk transportasi dan makan beserta
kebutuhan lainnya. Aku pun tertarik, kak ican memberiku no handphone
salahsatu pengurusnya. Dengan bekal sedikit cerita dari kak ican tentang
ISBA JAYA aku percaya ini akan baik dan segera menghubungi kontak
tersebut.
Sangat welcome, salahsatu penasihatnya katanya
dan besok aku akan dijemput ketua umumnya. Wah, aku tidak tau bentuk
asramanya dan bagaimana disana. Kata kak ican asrama berlantai dua dan
besar. Oh ku pikir lantai satu untuk mahasiswi putri sedangkan mahasiswa
putra berada dilantai dua. Tidak ada yang aneh dan bermasalah pikirku.
Berkat
aku bukan tipe yang penuh barang-barang kecuali buku-bukuku. Setelah
sholat zuhur diasrama kampusku dan pamitan kepada teman pas juga yang
menjemputku datang. Bang Beno selaku ketua umum ISBA JAYA kenalnya
dengan ramah.
Rumah bercat hijau dengan gaya rumah lama,
terdapat garasi, berlantai dua, ada ruang tamu, semacam ruang keluarga,
dapur, kamar mandi dan kolam ikan ditaman kecil ditengah rumah
tersebut.menarik tapi sayang semuanya kurang terawat dan rumah besar itu
sepi.
Aku pun berkenalan denga orang yang kuhubungi
sebelumnya, Bang Bil dan Bang merwan, Bang Cebok selaku penasihat ISBA
JAYA. Mereka menunjukkan kamar yang bisa kutempati, kamar mungil
berderetan dengan dapur diantara gudang gelap dan kamar mandi. Kamar
yang penuh debu, bau rokok mungkin sebelumnya ditempati cowok.
Seminggu
sudah disana, aku turut bersih-bersih sehingga lumayan lebih terlihat
terawat. Tapi mahasiswa putri yang menempati kamar besar depan itu akan
pindah dan aku sempat bertemu. Itu bearti aku satu-satunya perempuan
yang tinggal diasrama itu, yang ternyata sebelumnya mahasiswa putri
hanya ada kegiatan menginap disana bukan tinggal disana. Ya, aku
mahasiswa putri satu-satunya akan tinggal disana.
Masuk
dalam lubang buaya, pikirku tapi setelah minta doa kepada orangtua
dankembali kepada asrama gratis semasa kuliah aku akan tinggal disana
dan harus betah.
Tags:
ISBA JAYA
0 komentar