Amoy , my confession


Siapa menyangka persahabatan retak, rapuh,menyampah, runtuh, hilang akhirnya. This is my confession for my best friend. Untuk berharap dia membaca ini rasa nya berat tapi Tuhan membuka cara dan jalan memberi tahunya. Aku percaya.

Setelah pengkhianatan yang kukatakan bukan khilaf, tapi sebuah kesalahan fatal yang aku perbuat. Dikala aku ingin menjadi malaikat untuk orang lain aku mengorbankan seluruh lapisan kepercayaan dengan setumpuk pendustaan yang jauh untuk kemaafan. Sungguh, aku tak mengelak, cara ku kala itu jauh dari cara yang menuju kebenaran ya aku menanggung resiko. Kebencian, hilang kepercayaan, dan akhirnya ku harap tidak ada dendam. Aku meminta maaf, tapi bukan ini cara ku. Ku mohon tunggu sebentar, aku butuh amunisi, aku bukan seorang yang kuat. Sungguh, aku rapuh.

Mengingat persahabatan kita, lalu (bukan sengaja ingin mengungkit masa lalu kemudian galau) aku masih menyimpan rapi kenangan kita kawan, manis atau pahit, masih.

Kamu seorang yang cantik, punya pendirian sendiri, dan sangat tulus. Aku dulu nya sangat senang berjalan disampingmu, karena kamu sangat menarik pehatian, dan pasti aku bersampingan, menjadi kita. Jadi lah aku banyak teman juga, teman mu banyak dari keluwesan mu dalam berteman. Aku belajar itu dari mu.

Ketika kita masih baik-baik saja, akhir dari baik-baik saja itu kamu menjamu ku ditempat mu sungguh luarbiasa.

Tapi kini, aku yang menghilang dari mu dengan keadaan rindu sangat dalam diri ku. Bagaimana cara mu mengambil keputusan tentang melanjutkan pendidikan tinggi dulu nya, kita curhat ria, kemudian bagaimana kamu menceritakan cara mu menjalani hubungan cinta jarak jauh dan segala cara kamu menikmati hidup ini.

Semoga kita dipertemukan lagi disuatu masa kamu menerima ku lagi. Dengan aku membayar semua kesalahan ku dan aku menjelaskan yang sesungguhnya terjadi. Semoga kamu percaya.

Merindui mu, Amoy cay:)

Share:

1 komentar